Berikut ini merupakan kultwit dari @barjahID: (22 Maret 2014)
- selepas shalat jum'at di suatu daerah, saya istirahat sejenak di teras masjid sblm melanjutkan perjalanan lalu datanglah seseorang
- ternyata seseorang tersebut adalah guru madrasah swasta di kab sukabumi, sebutlah ia Ajo, kami pun membuka pembicaraan dgn santai
- dari penuturan Ajo ini, saya banyak mendapatkan info seputar Bantuan Siswa Miskin (BSM) & akan adanya monitoring dr itjen @Kemenag_RI
- Ajo menuturkan bhw hingga hari ini dana BSM utk jenjang MTs belum semua madrasah dapat mencairkannya dgn berbagai alasan
- bahkan ada satu kecamatan yg mana dana BSM utk jenjang MTs belum ada yang cair satu madrasah pun. di kecamatan tsb.
- ttp di kecamatan lain sudah selesai proses pencairan dana BSM-nya atau hanya menyisakan 1 atau 2 madrasah saja yg blm mencairkannya
- sbg catatan bhw dana BSM utk jenjang MTs & MA di kab Sukabumi menggunakan rekening @BANKBRI_ID
- entah knp alasannya wil kecamatan tsb belum dpt merealisasikan pencairan dana BSM kepada Madrasah2 jenjang MTs di wil kecamatan itu???
- yg paling membuat saya kaget, ternyata oknum seksi madrasah kemenag kab sukabumi meminta jatah dari dana BSM tsb
- memang oknum pegawai seksi madrasah kab sukabumi tsb tdk menyebutkan nominal dalam meminta jatah dari dana BSM tsb
- tiap madrasah yg sudah mendapatkan dana BSM menyetor sebesar 15-20rb/siswa pd oknum seksi madrasah kab sukabumi meski belum seluruhnya
- utk jenjang MTs saja, siswa penerima BSM se kab sukabumi thn 2013 mencapai 34.498 siswa. jk dijumlahkan brp banyak uang dr dana BSM?
- saya berasumsi, jk 50% saja madrasah jenjang MTs se sukabumi yg setor ke oknum tsb dari dana BSM ini bisa mencapai 258jt. Woooow......
- jumlah nominal diatas hanya jenjang MTs se kab sukabumi saja, bgm bila ditambah dgn jenjang MI & MA se kab sukabumi? sudah pasti terbayang
- patut diduga oknum seksi madrasah ini tdk bekerja sendiri (team work) & atasannya pun diduga mengetahui praktek gila ini
- sudah saatnya @KPK_RI atau @kejati_jabar dapat mengusut tuntas kasus ini tanpa pandang bulu hingga ke top manajemen jika terlibat.
- dlm kasus ini, lagi2 pihak madrasah tdk mempunyai bukti tertulis dlm bentuk apapun baik itu kwitansi atau tanda terima penyerahan setoran
- jika ada tanda bukti secara tertulis, maka saya & team akan melaporkan hal ini kpd aparat penegak hukum utk memprosesnya
- saya berkeyakinan sepandai-pandainya tupai melompat maka pasti jatuh pula, maka dari itu utk sementara wait & see saja.
- info lain dr Ajo bhw pd akhir bulan ini itjen @Kemenag_RI menurunkan 40 auditor utk memonitor guru madrasah yg dpt tunj sertifikasi/TPP
- saya mengapresiasi langkah yg diambil itjen @Kemenag_RI utk secara langsung terjun ke bawah memonitor, mendengar keluhan guru madrasah dll
- jika diperkenankan, tolong diadakan sesi interview secara langsung pd tiap guru madrasah utk menanyakan prihal pungli pd saat pelaporan TPP
- saya mendukung 1000% jika seluruh auditor yg diterjunkan itjen @Kemenag_RI dpt menjalankan tugas dgn sebenar2nya
- serta tdk menerima gratifikasi yg disodorkan oleh pihak manapun baik itu dr kemenag kab sukabumi, pengawas, kepala madrasah, & guru madrasah
- jika seluruhnya atau sebagian dr auditor menerima gratifikasi dr pihak manapun maka dpt dipastikan laporannya yg dibuatnya tidak objektif.
- krn indikasi yg mengarah kesana (gratifikasi) sudah mulai tercium baik dari kemenag kab sukabumi, para pengawas, maupun pihak madrasah
- kita do'akan saja semoga langkah itjen @Kemenag_RI dgn menurunkan 40 auditornya bekerja dgn baik & meraih target dgn mudah
No comments:
Post a Comment